MASIH FUNGSIKAH FASILITAS UMUM
ZEBRA CROSS INI .
Apakah anda masih ingat dengan nama Zebra
Cross? Nah Zebra Cross ini biasanya terletak didepan traffic light atau lampu
merah. Zebra Cross ini lebih dikenal dengan warna loreng loreng yaitu hitam dan
putih. Setiap traffic light harus mempunyai zebra cross, fungsinya untuk
mengakomodasi para pejalan kaki agar dapat menyebrang dengan selamat. Namun
apakah masih berfungsi? Saya dan cameramen langsung mencoba melakukan perbedaan untuk menyeberang di zebra cross di jalan
Majapahit dekat Universitas Widya Mandala Surabaya dengan jalan protocol Basuki
Rachmat.
Jalan Majapahit terletak di dekat jalan
Dinoyo, dimana jalanan ini terdapat pertigaan yang masing-masing memiliki
traffic light dan zebra cross. Jalanan di Majapahit merupakan jalanan yang
sangat sempit sehingga sangat mudah sekali terjadi kemacetan disini. Saat saya
berada di jalan Majapahit, sudah menunjukan lampu berwarna merah yang artinya
berhenti. Namun sangat disayangkan, para pengendara mobil atau pengendara motor
melewati batas marka jalan lampu merah, dan mereka lebih memilih untuk berhenti
tepat di zebra cross, bahkan ada angkutan umum yang berhenti mendahului zebra
cross. Jika banyak pengendara yang melakukan pelanggaran tersebut, dapat
mengakibatkan terjadi tabrakan dari arah berlawanan dan dari arah polisi
istimewa yang akan berbelok kearah kanan
menuju ke Universitas Widya Mandala jalan dinoyo Surabaya. Akhirnya yang
menjadi ancaman adalah nyawa kita sendiri. Setelah melihat, pelanggaran tersebut,
akhirnya saya mencoba untuk menyeberang, dan saat saya menyeberang yang terjadi
adalah saya kesusahan menyeberang karena banyak sekali pengendara motor dan
mobil yang berhenti tepat di zebra cross. Bisa dibuktikan bahwa, fasilitas umum
zebra cross yang ada di jalan majapahit tidak bisa difungsikan dengan baik
akibat para pengendara motor dan mobil yang berhenti di zebra cross.
Setelah kami melakukan percobaan sederhan
yaitu menyeberang di zebra cross di jalan majapahit, saya pun beralih ke jalan
protocol yaitu basuki rahmat. Alasan saya mengambil jalan di daerah basuki
rachmat karena di depan gedung Gramedia Expo. Depan gedung Gramedia Expo tidak
ditemukanya traffic light namun terdapat fasilitas penyeberangan jalan dengan
menggunakan tombol. Cara penggunaanya adalah dengan menekan tombol yang ada
disitu, dengan menekan tombol tersebut maka akan keluar bunyi dimana bunyi
tersebut sebagai peringatan kepada para pengendara untuk berhenti karena ada
pejalan kaki yang ingin menyeberang. Nah, pejalan kaki itu diberi waktu selama
satu menit untuk menyeberangi zebra cross. Dijalan protocol basuki rachmat ini
fasilitas menyeberang jalan yaitu zebra cross sangat berfungsi dengan baik, dan
para pengendara motor dan mobil sangat menghargai para pejalan kaki yang akan
menyeberang. Di jalan basuki rachmat terdapat juga polisi yang sedang mengawasi
daerah tersebut sehingga membuat para pengendara enggan melakukan pelanggaran.
Setelah saya melakukan percobaan kecil di
jalan majapahit dan jalan basuki rachmat saya menyimpulkan bahwa para
pengendara masih belum bisa mengharagai pejalan kaki yang sedang menyeberang
buktinya saat di jalan majapahit masih banyak sekali para pengendara yang
berhenti tepat di zebra cross, sangat berbeda halnya dengan fasilitas zebra
cross di jalan basuki rachmat, para pengendara begitu menghargai pejalan kaki
yang ingin menyeberang. Harapan saya adalah para pengendara tidak hanya patuh
pada lalu lintas jika ada polisi saja
namun perlu adanya kesadaran besar untuk mau mematuhi setiap marka lalu lintas
yang dibuat, tidak hanya itusaja, diharapkan para pengendara tidak hanya
mematuhi lalu lintas yang ada dijalan protocol saja namun juga di seluruh
jalanan yang ada di Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar